Perempuan di Aceh tanpa Jilbab
wow! mungkinkah? well, i guess it's almost impossible. Mereka memang punya strong belief yang sudah membudaya. Sehingga every girl and woman must wear veil. Sekarang back to the previous statement. Dari situ, semua wanita yang ada harus menggunakan Jilbab jika ingin diterima. Diterima disini maksudnya adalah you can get along with them. Walaupun bukan satu satunya faktor, hal budaya ini cukup berpengaruh dalam proses interpreting
bayangkan saja Anda adalah seorang wanita yang berprofesi sebagai interpreter, lalu dikirim ke Aceh. Ketika menerjemahkan, otomatis Anda menggunakan jilbab. Hal ini dilakukan agar semua proses berjalan dengan lancar. Dan tentang budaya ini bukan saja dalam budaya berpakaian, tapi juga budaya lain. Misalnya saja, joke.
Anda menjadi penerjemah untuk duta besar indonesia di satu negara, sebut saja Amerika. Saat itu presiden amrik came and talked with indonesian ambassador. Lalu anda menerjemahkan omongan dia. Si presiden lalu membuat joke. Tapi joke ini tak lucu dalam bahasa indonesia?! gimana?
A. Tetap menerjemahkan
B. Minta duta besar indonesia untuk tertawa, supaya menghormati presiden amrik
C. Menerangkan bahwa presiden amrik sedang membuat lelucon yang tak lucu dalam bahasa indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar